Baru Siap Dibangun, Proyek Drainase Diduga Asal Jadi -->
Cari Berita

Advertisement

Baru Siap Dibangun, Proyek Drainase Diduga Asal Jadi

12 Desember 2021


StatusRAKYAT.com ,Tapanuli Utara
-
Salah satu proyek yang baru siap dibangun diduga asal jadi di Kecamatan Sipoholon. Dimana keadaan lantainya sudah terkikis air dan tidak ada kerapian sama sekali bahkan tidak ada terdapat plang proyek, sehingga masyarakat tidak tahu dari mana asal anggarannya dan berapa besarnya. 
      
Informasi yang dihimpun dari masyarakat setempat proyek drainase yang terdapat di Sipoholon dekat sekitaran bendungan bersumber dari dana APBD Taput tahun ini.
      
S Situmeang warga Sipoholon mengatakan sewaktu pengerjaan proyek drainase ada sempat plang proyek, tapi tidak sampai 4 hari plang tersebut sudah tidak ada. Menurutnya, anggaran yang digunakan untuk pembangunan proyek drainase menelan biaya ratusan juta rupiah dan berasal dari APBD Taput. "Memang sewaktu pengerjaan drainase ada plang proyek nya, tapi agak jauh dari  jangkauan, tapi setelah 4 hari berikutnya, plang proyek nya tidak ada lagi,"ungkapnya. Situmeang mengungkapkan, diduga ada unsur kesengajaan ada pemborong, supaya tidak semua warga melihat berapa besaran jumlah dana yang digunakan untuk proyek drainase tersebut. Dan pengerjaannya diduga kuat asal - asalan, apalagi dari kondisi lantai drainase yang sudah mulai koyak dan kerapiaannya tidak ada sama sekali.
       
Hal yang sama disampaikan warga lainnya B Malau, dia mengatakan ketahanan lantai proyek drainase tersebut diduga tidak akan bertahan. Kemungkinan tahun depan lantainnya akan berubah menjadi lantai tanah karena terkikis air. "Lihat saja pak, lantainnya sudah rusak, belum ada sebulan proyek ini selesai dikerjakan, tapi kondisinnya sudah memprihatinkan,"jelasnya. Malau menambahkan, dari kondisi proyek drainase yang telah siap dibangun, banyak bekas material yang membuat warga sekitaran kesal, karena bekas material sembaraut dan tidak ada dibersihkan, sehingga sangat menggangu bagi pemilik persawahan dekat drainase, begitu juga kerapian tidak ada sama sekali. "Kita menyarankan, agar rekanan tersebut melakukan pembersihan bekas material yang berdekatan dengan persawahan. Apalagi sebentar lagi, warga akan mengolah lahan persawahan untuk menanam padi,"pintanya. (TH)