Bertemakan “Generasi Milenial,Generasi Cinta Budaya”, Festival Budaya Karo IMKA SIROGA FIB USU 2019 Berjalan Meriah -->
Cari Berita

Advertisement

Bertemakan “Generasi Milenial,Generasi Cinta Budaya”, Festival Budaya Karo IMKA SIROGA FIB USU 2019 Berjalan Meriah

15 November 2019

StatusRAKYAT.com, Medan - 13 November  2019 festival budaya karo digelar di Gedung Pancasiala kampus USU,acara Festival Budaya ini di tangani langgsung oleh Fakultas Ilmu Budaya (FIB).

Dimana acara ini berlanggsung sangat meriah dikarnakan banyak perlombaan,pameran budaya karo dan penampilan yang di pertandingkan dalam lintas Festival Budaya.
Seperti Lomba;
1. Fashion Show
2. Vocal Solo
3. Musikalisasi Puisi
4. Alat Musik 3 Sendalanen
5. Photo Contest
Pameran Budaya Karo;
1. Alat Musik
2. Pakaian
3. Makanan Khas Karo
4. Kopi
5. Buku
6. Foto-foto Budaya Karo
Penampilan;
1. Tarian 5 Serangkai
2. Tarian Piso Surit
3. Ndikar
4. Gundala-Gundala
5. Nuri-Nuri
6. Gendang Sarunei
7. Gendang Kulcapi

Sehingga banyak kontestan turut ikut dalam perlombaan yang telah disediakan oleh panitia Festival Budaya.
Gilang Haganta Ginting selaku Kordinator Seksi Acara mengatakan “kami anak IMKA Fakultas Ilmu Budaya,ingin merubah manset IMKA yang selama ini hanya menjalankan GGA dan kami bercermin sebetulnya GGA itu ajanya yang dijalankan,seperti acara malam menari sampai pagi-pagi. 

Kami kira jika itu saja jalankan hanya ada sedikit peluang yang didapatkan untuk menyebar luaskan adat istiadat suku karo,dengan adanya Festival Budaya ini bisa dikatakan 50% lebih besar dari GGA yang bisa kami sebar luaskan”cetusnya. 

Gilang Haganta Ginting juga menambahkan “kami berharap agar anak muda millenial tidak menyampingkan adat budaya suku karo seperti halnya Ndikar. Kenapa,ndikar itulah salah satu bela diri yang cukup bagus dan baik. Tapi,bisa dikatakan dari 10 anak muda belum tentu 2 diantaranya bisa melakukan silat ndikar dan kami harapkan untuk anak muda millenial jaman sekarang ini,jangan pernah melupakan yang namanya adat istiadat dan seluruh peninggalan leluhur kita yang pendahulu”
Tambah Gilang Haganta Ginting, 
Acara festival ini juga di dukung penuh langgsung oleh salah satu dosen dari Fakultas Ilmu Budaya (FIB) dan sekaligus dewan pembina IMKA (Ikatan Mahasiswa Karo) Siroga yaitu Bapak Drs. Bebas Sembiring yang ikut juga salah satu juri untuk penilaian para kontestan.

Saat diwawacara oleh wartawan Bapak Drs.Bebas Sembiring mengatakan “saya sangat bangga akan adanya acara ini,dikarnakan sudah lama sekali di Ikatan Mahasiswa Karo Fakultas Ilmu Budaya Sudah lebih 10 tahun acara seperti ini tidak pernah lagi dilakukan kegiatan seperti ini,saya harapkan tidak berhenti di kepengurusan saat ini saja dan kalo bisa setiap pergantian pengurus IMKA selanjutnya bisa melaksanakan festival budaya seperti ini dikarnakan inilah awal 1st festival budaya dilakukan,kalok tidak bisa 1 tahun sekali ya dilaksakan per 2 tahun sekali juga tidak akan jadi masalah, supaya ikatan persaudaraan khususnya mahasiswa di USU ini bisa terjalin erat satu sama lain” ujar Bapak Bebas Sembiring.
Disisi ini juga Bapak Drs. Bebas Sembiring juga menekankan untuk seluruh mahasiswa yang ada di Universitas Sumatra Utara “supaya anak didik yang ada di USU untuk tidak mengikuti yang namanya demo yg tidak mengajar,teroris dan juga untuk tidak terpengaruh yang namanya NARKOBA. Dikarnakan itu smua adalah musuh kita yang harus kita perangi dan kita bantu aparat untuk memberantasnya. Dan saya kira smua anak mahasiswa saya ini belum ada satu pun yg terkena atau terpengaruh oleh yg namanya sistem radikalisme dll” tutupnya. 

Disisi itu seluruh mahasiswa berikut dengan panitia pelaksana sangat kecewa akan tidak hadirnya Rektor USU Prof. DR Runtung Sitepu, SH.MHum.
Terlihat sangat jelas raut wajah kekecewaan mahasiswa akan tidak hadirnya sang Rektor USU ini.

Adapun acara ini dihadiri langgsung oleh Dekan FIB USU Dr. Budi Agustono, M.s, para dosen dan seluruh mahasiswa dari masing-masing prody yang ada di kampus USU. dan acara ini pun di meriahkan langgsung oleh artis tanah karo seperti Averiana bru Barus,Maharani bru Tarigan dan Trisna bru Perangin-angin. (SR02)