Jalur Alternatif Medan - Berastagi Jadi Perioritas Bupati Karo, Ketua DPRD Karo dan Ketua PMS Indonesia -->
Cari Berita

Advertisement

Jalur Alternatif Medan - Berastagi Jadi Perioritas Bupati Karo, Ketua DPRD Karo dan Ketua PMS Indonesia

09 Juli 2020

StatusRAKYAT.com,Tanah Karo - Bupati Karo Terkelin Brahmana, SH, MH bersama ketua DPRD Karo Iriani Br Tarigan, dan Ketum PMS (Pemuda Merga Silima) Indonesia Mbelin Brahmana, Ketua DPD PMS Kab. Karo Beres Brahmana, Kadis PUPR, Edward Pontianus Sinulingga, Kepala Bappeda Ir.Nasib Sianturi, melakukan uji  penelusuran kondisi  jalan  alternatif jalur Medan -Tuntungan- Kutalimbaru-Sembaikan- Lau Gedang - Berastagi, pada Rabu (08/07)2020 sekira pukul 18.00 WIB di Desa Sukamakmur Kec. Kutalimbaru Kab. Deliserdang.

Peninjauan sepanjang  jalan ini, atas dukungan dan ajakan Ketum DPP PMS Indonesia, sehingga kita patut apresiasi , dimana jalan alternatif ini, berdekatan dengan lahan tanah dia, tentu kita merespon dan turun kelapangan, guna memastikan kondisi jalan tersebut,"kata Terkelin saat berada di lokasi.

Sepanjang jalan yang kita lalui tadi, semua  kondisi layak untuk dilewati oleh segala kendaraan, hanya dipersimpangan exit kearah Lau Gedang jarak 6 -7 Km finish di Desa Jaranguda Kec. Berastagi Kab. Karo belum maksimal jalannya, dan jalur exit kearah  perkemahan Pramuka Sibolangit juga  kondisinya masih sulit dilalui,"terangnya.

Bupati Karo menilai, pembukaan jalur alternatif ini, sangat mempersingkat waktu, disamping itu, jalur sejajar eksisting Medan-Berastagi ini, salah satu solusi mengurai kemacetan jalur utama Medan-Berastagi melalui Jalan Jamin Ginting.

Terkelin menambahkan," apalagi,Dinas Bina Marga Propinsi Sumatera Utara,  sudah melakukan survei dan tahapan  menyusun dokumen Feasibility Study, langkah ini  akan kita dukung penuh dan harapkan kita dapat diprioritaskan oleh Pemangku Kebijakan,"harap Terkelin.

Sementara itu Ketua Umum DPP PMS Indonesia, Mbelin Brahmana, menyambut baik niat Pemkab Karo untuk membuka jalur alternatif Berastagi - Jaranguda - Lau Gedang - Sembaikan, hal ini dapat memacu sektor perekonomian dan sektor Parawisata khususnya bagi pelaku usaha dari Tanah Karo,"katanya.

Lebih lanjut Mbelin mengungkapkan " PMS (Pemuda Merga Silima) akan mendukung pembukaan jalur ini, jika pemerintah meminta untuk membantu pembebasan lahan agar jalan ini terbentuk, PMS akan berada didepan, walaupun tanah milik saya terdampak pelebaran jalan alternatif ini, tidak menjadi persoalan,"terang Mbelin dengan semangat.

Pasti kita dukung, apalagi untuk menghubungkan ke Kabupaten Karo, tidak ada alasan jajaran PMS tinggal diam, kita gedor kemanapun agar jalan alternatif ini diprioritaskan, dan saya mengapresiasi kesediaan Bupati Karo dan Ketua DPRD Karo, dengan penuh semangat turun kelapangan, guna memastikan kondisi jalan sebenarnya, tidak hanya mendapat cerita dan info yang belum tentu kebenarannya. Ini ciri pemimpin yang peduli pembangunan demi masyarakatnya,"beber Mbelin lagi.

Sedangkan Ketua DPRD Karo Iriani Br Tarigan menyatakan, jalur ini sangat tepat sebagai jalur penyeimbang Medan - Berastagi, ketika terjadi kemacetan," Saya rasa untuk wilayah Kab. Karo dalam menyangkut anggaran tidak masalah kita follow up terus, jika memang ada kaitan dengan kewenangan DPRD Karo. Ini wajib diperjuangkan, alasannya jarak tempuh dari Tuntungan tadi hingga Pramuka  Sibolangit hanya memakan waktu 50 menit, "imbuh Br Tarigan ini.

Pada kesempatan yang sama, Kepala Bappeda Ir.Nasib Sianturi menjelaskan
Pemerintah Kabupaten Karo telah pernah meminta dukungan kepada ketua DPRD Propinsi Sumatera Utara, Untuk pembukaan jalur tersebut. Dukungan tersebut dalam rangka Pembangunan jalur alternatif  baru, alternatif ini merupakan salah Satu solusi yang dianggap paling potensial,mengurai kemacetan yang kerap terjadi dari Medan-Berastagi," kata Sianturi.

Menurut Sianturi lagi, Pemkab Karo tidak memiliki kewenangan, tentu hal ini kita butuh peran dari pihak ketua DPRD Propinsi Sumut, Baskami Ginting, mengkoordinasikan antar lintas daerah, perlu diketahui surat bantuan  sudah resmi kita layangkan pada tahun 2019 lalu,kita tinggal menunggu jawaban,"kata Sianturi diakhir perbincangan.

(David)