StatusRAKYAT.com, Tanah
Karo - Wakil
Ketua , Komisi D DPRD Provsu , Bupati Karo ,Pemda Deliserdang, Pemda Pakpak
Bharat, Pemda Tapteng dan Formanas bersama sama mendatangi Kementerian PUPR
untuk menanyakan kelanjutan sikap kementerian terkait jalan alternatif usulan
ICK (Ikatan Cendikiawan Karo) termasuk usulan jalan di dua titik, melalui Medan
– Berastagi , disambut Direktur Pengembangan Jaringan Jalan Rachman Arief
Dienaputra Kementerian PUPR , Jumat (06/09) 2019 pukul 10.00 WIB di ruang
lantai 3 Kementerian PUPR jalan Pattimura Jakarta.
Ruben
Tarigan, SE wakil ketua DPRD Provsu mengawali rapat, menjelaskan komisi D DPRD
Provsu sudah sekian kalinya datang Kementerian PUPR untuk memperjuangkan akses
jalan alternatif Medan Berastagi yang hingga sampai saat hari ini belum clear,
“ujarnya.
Untuk itu,
kedatanagan kami bersama rombongan, agar pihak kementerian PUPR dapat
mendengarkan nanti secara bergantian akan menyuarakan aspirasi suara masyarakat
kami bahwa ini soal jalan alternatif Medan Berastagi untuk akses dua titik yang
menurut BPPJN II Medan belum ada tanggapan, “ucap Ruben Tarigan mempersilahkan
Formanas berbicara.
Korlap
Formanas Julianus sembiring menyebutkan kami datang kemari atas nama
memperjuangkan kepentingan orang banyak, kami kemari membawa aspirasi suara
Rakyat, ingat! kami kesini dengan dana pribadi, lain seperti bapak/ibu sekalian
ada yang tanggung, untuk itu jangan sia siakan kedatangan kami ini, jangan
paksa Formanas melakukan aksi diluar kewajaran, tolong pak PUPR dengarkan
jeritan suara rakyat yang kami bawah ini, “tandasnya.
Kami
formanas, Wakil Ketua DPRD Ruben Tarigan, Bupati Karo Terkelin Brahmana dan
Komisi D serta segenap elemen masyarakat lainnya, siap terdepan memperjuangkan
jalan alternatif Medan Berastagi di dua titik yang menurut suara rakyat pantas
untuk dibangun oleh pemerintah,”serunya.
Sekali lagi
Formanas tidak akan berhenti, jika PUPR tidak menanggapi ini ,dan kami siap
menekan siapapun yang berkepentingan untuk menggolkan suara rakyat ini
khususnya warga kota Medan dan 6 Kab /Kota . Dengar pak kami bukan mengancam
tapi lihat nanti, jika tidak ada titik terang dari pihak Kementerian PUPR, kami
siap berhadapan dengan siapapun demi memperjuangkan suara rakyat, “tantang
Julianus.
Pertrus
Sembiring Mewakili AKDP (angkutan kota dalam Provinsi ) mengatakan jika solusi
tidak ada memprioritaskan jalan utama yang dua titik selama ini sudah
didengungkan oleh ICK terkait jalan Medan Berastagi ,di PDAM Tirta Nadi dan
Penatapan Doulu , dirinya menyebut sudah sepakat dengan 6 Kab /Kota akan ada
aksi mogok massal, transportasi AKDP tidak akan beroperasi, parkir ditengah
badan jalan berkumpul disuatu titik membuktikan rakyat satu suara, jalan
alternatif harus prioritas, “kecam nya.
Dasar ini,
kami akan menutup akses sementara transportasi dan kami lumpuhkan biar
pemerintah tahu bahwa kami murni membawa aspirasi suara Rakyat, dan sebelumnya
kami sudah berjanji 6 Kab /Kota para Pedagang akan ikut mogok, selama 2 minggu
dan tidak ada aktifitas berbelanja ke Kab Karo ,kita lihat apa yang dimakan
warga Medan sekitarnya untuk kebutuhan pokoknya, “sambungnya.
Hal serupa
yang dikecam oleh Jusup Ginting ketua harian APPIM (Asosiasi Pedagang Pasar
Induk Medan) kami pedagang 52 pasar yang terdiri pedang besar /kecil 3.500
orang, tidak akan berjualan, ingat..! kami akan mogok jualan, untuk apa kami
jualan jika setiap hari kami mengalami kerugian 30-50 juta/hari, coba bapak
buka matanya lebar lebar, ini keluhan kami jangan paksaan kami lakukan anarkis,
bila jalan alternatif Medan Berastagi tidak terealisasi, “ujarnya.
Sementara
Bupati Deliserdang Anshari Tambunan melalui kepala PUPR Donal Tobing dalam
kesempatan rapat, pada prinsipnya mendukung positif langkah prioritas
pembangunan jalan di lokasi dua titik, namun sebelum itu terwujud alangkah
baiknya wilayah kami ada beberapa ruas jalan dapat dibuka agar macat dari Medan
ke Bandar Baru dapat diurai, semisal dari arah Tuntungan – Kutalimbaru – Bandar
Baru , satu lagi Sibiru Biru – Penen – Bandar Baru, “katanya menawarkan solusi
alternatif.
Kendala Pemda
Deliserdang untuk membuka ruas jalur sementara ini, terganjal maslah alokasi
dana, untuk itu jika ini dapat dibantu, pihak PUPR bisa alokasikan anggran
pembangunan ruas jalan tersebut, sepanjang 30 KM sesuai data kami , “terangnya.
Dan ditengah
alotnya rapat ini, Bupati Karo Terkelin Brahmana, SH mengatakan tidak akan
panjang lebar mengutarakan, pasti semua yang hadir disini satu persepsi dengan
tujuan bagaimana ke Tanah Karo dari Medan tidak berdampak bagi masyarakat
lainnya baik sisi ekonomi, sisi waktu dan sisi perjalanan, “ujarnya.
Yang perlu
kita ingat dan ketahui,mengapa dari sejak awal didengungkan wacana jalan
alternatif baik itu jalan Tol/jalan Layang / tiang Pancang dan sebagainya,
semua ini pasti memiliki historis sehingga tercetus dari ICK (Ikatan
Cendikiawan Karo) oleh Budi Derita Sinulingga, sebagai konsentrasi, “tuturnya.
Mencermati
ini, peraturan Presiden RI sudah ada dengan mengundangkan Perpres 49/2016
tentang KSPN dan Perpres 62/2011 tentang Mebidangro,dimana dalam amanah
kebijakan Presiden RI Joko Widodo sebagai landasan payung hukum. Kedua Perpres
mendukung Kab . Karo masuk didalamnya, baik KSPN maupun Mebidangro. Contoh Tol
Binjai sudah dibuat bagian dari Mebidangro, rencana Gubernur Sumut akan
membangun jalan Tol lingkar kota Medan , kawasan Deliserdang sudah tercover
didalam, Karo bagaimana?, Ini harus kita objektif lihat, dari sudut Perpres
wajar Karo dibangun jalan Tol atau sejenisnya, bukan muluk muluk tiang pancang
pun diberikan kami bersama masyarakat sudah merasa senang hadiah ini, “tegas
Bupati Karo.
Dari sudut
KSPN (Kawasan Strategis Parawisata Nasional ) yang tertuang dalam Perpres RI
yang saya sebutkan diatas juga Kab . Karo masuk delapan kawasan tersebut, ini
juga pembangunan jalan Tol Kualanamu – Pematang Siantar- Prapat, jelas payung
hukumnya Perpres RI 49 tahun 2016, sehingga ini terwujud,mengapa Kab . Karo
membutuhkan jalan Tol , terganjal?, “kata Bupati Karo dalam rapat, ini perlu
kita renungkan khusus Kementerian PUPR agar membaca dan mengkaji lebih serius
ini mutlak amanah Presiden jadi tidak dapat ditawar tawar lagi
sebenarnya,”tambah Terkelin Brahmana.
Direktur
Pengembangan Jaringan Jalan Rachman Arief Dienaputra Kementerian PUPR menyambut
baik semua usulan yang disampaikan dalam rapat kita ini khususnya wakil ketua
DPRD Provsu dan Formanas sudah mengutarakan aspirasi dan kemauan suara rakyat
diwilayah Sumatera Utara.
Menyahuti ini
semua kami Kementerian PUPR menyampaikan beberapa poin pertama yakni untuk
jalan alternatif yang diingatkan kembali tadi ada dua titik di PDAM Tirtanadi
dan Penatapan, segera akan kita tinjau pemanfaatan lahan lokasi dan insya Allah
bulan Januari 2020 kita akan buatkan kajiannya jalan dua titik ini,”katanya.
Kedua
penambahan alokasi dana dari pihak kementerian PUPR untuk ruas jalan alternatif
yang diusulkan dinas PUPR Kab . Deliserdang sebagai alternatif macat Medan
Berastagi untuk sementara dibuka ruas jalan Tuntungan – Kutalimbaru – Bandar
Baru , dan satu lagi jalan Sibiru Biru -Penen – Bandar Baru , akan kita
pelajari lebih lanjut, “bebernya.
Roy Sudiro
Santoso dari Direktorat Jalan Bebas Hambatan Kementerian PUPR mengatakan,”
dalam waktu dekat ini kita akan kelapangan survei untuk melakukan. Kajian
studi, baik studi kelayakan ekonomi dan Finansial, sementara kajian studi
ekonomi untuk jalan alternatif Medan Berastagi sudah memenuhi tinggal studi
finansial, untuk itu sabar, kita akan lakukan croscek kelapangan, “ujarnya.
Sebelum
diakhir penghujung tahun 2019 ini kami sudah siap membuat studi kelayakan, dan
kita akan kabarkan selanjutnya kepada pihak pihak terkait, ini akan kita segera
tindak lanjuti.
Roy
membenarkan apa yang disampaikan Bupati Karo itu kita akui benar, dan kita juga
akan kaji lebih dalam terkait Perpres tersebut, ini sebagai bahan nantinya juga
sebagai analisis dan pertimbangan,”ujarnya.
Sebelum menutup acara Ketua
Komisi D DPRD Sutrisno Pangaribuan mengucapkan terimakasih atas responsif
kementerian PUPR yang mulai tadi pagi sudah banyak mendengar unek unek kami
semuanya, akhirnya perjuangan ini tidak sia sia, terimakasih buat Kementerian
PUPR yang telah merestui akses jalan Medan Berastagi di dua titik yakni di PDAM
Tirta Nadi dan Penatapan Daulu dalam waktu dekat ini di survei dan akan
melakukan studi kelayakan,”ucapnya. (Jona T/ D’vi)