Pemkab Karo Beserta Jajarannya Gelar Videoconference, Kapolres Karo :Maklumat Kapolri, Setiap Kegiatan Beraroma Keramaian Agar Ditunda -->
Cari Berita

Advertisement

Pemkab Karo Beserta Jajarannya Gelar Videoconference, Kapolres Karo :Maklumat Kapolri, Setiap Kegiatan Beraroma Keramaian Agar Ditunda

24 Maret 2020

StatusRAKYAT.com, Tanah Karo - Bupati Karo Terkelin Brahmana, SH, MH bersama ketua DPRD Karo Iriani Br Tarigan, Kapolres Tanah Karo AKBP Yustinus Setyo Indriono , Kadis Kominfo Jonson Tarigan, Ketua Gugus Tugas (Gustu) Covid-19, Ir Martin Sitepu, Kadis Kesehatan drg Irna Safrina Meliala, mengadakan videoconference bersama Camat Berastagi - Tigabinanga, Kapolsek /Danramil, Kepala Puskesmas dan para Kades, guna pemantauan Covid-19 , Selasa  (24/03)2020 pukul 12.30 WIB diruang smart City kantor Bupati.

Diawali videoconference, Bupati Karo Terkelin Brahmana, SH, MH menyapa Camat Tiga Binanga - Berastagi dan jajarannya, lalu mempersilahkan masing masing Camat dan Forkopincam menjelaskan perkembangan situasi tekini Covid-19.

Dikesempatan itu, Camat Tigabinanga Membela  Tarigan tampil beda saat videoconference, terlihat Forkopincam memakai simbol kearifan lokal berupa beka buluh, disisi selanjutnya dia mengatakan terkait Covid-19 di daerahnya belum ada yang ODP (Orang Dibawah Pengawasan ) maupun terindikasi.

Setiap hari, kami bersama tim melakukan sosialisasi ke Desa , bahwa Covid-19 perlu untuk waspada, dan kita sudah himbau agar warga jaga kebersihan, cuci tangan dan atau jaga jarak dengan menghindari keramaian,"ungkap Membela Tarigan.

Disamping sosialisasi, dilapangan banyak pertanyaan dari pihak Kepala Desa , bagaimana terkait pelaksanaan pesta perkawinan, maupun kerja tahun (pesta tahunan-red) ini merupakan keramaian, jadi apa sikap dan arahan untuk kegiatan tersebut, agar masyarakat dapat mengerti dan memahami, "tuturnya.

Hal serupa dikatakan Camat Berastagi , Mirton Ketaren, sudah melaksanakan surat edaran Gustu dan keluhan sama dengan yang diutarakan oleh Camat Tigabinanga.

Menyikapi tersebut ketua Gugus Tugas (Gustu) Martin Sitepu, mengapresiasi setiap Camat sudah melakukan sosialisasi antisipasi Covid-19, dan kita memaklumi banyaknya masyarakat yang belum sepenuhnya sadar untuk menjauhi keramaian. Menyangkut untuk pesta pernikahan dan pesta tahunan, Gustu menyampaikan secara terperinci dalam surat edaran yang di sebar ke  Kecamatan, Martin mengaku tidak ada penjabaran secara detail, namun ditekankan dalam surat edaran hindari keramaian, "tegasnya.

Kadis Kesehatan Drg Irna Safrina Meliala menambahkan agra setiap Puskesmas selalu tanggap dan lakukan Penyemprotan massal koordinasi dengan Camat , daerah titik rawan yang perlu Disinfektan.Saat ini Kab Karo belum ada tergolong  indikasi positif Covid-19, jadi tetap tenang dan jangan panik,"ucapnya.

Sementara Kapolres Tanah Karo AKBP Yustinus Setyo Indriono, angkat bicara adanya kegiatan pesta perkawinan dan pesta tahunan yang beraroma keramaian, Kapolres menekankan hindari jangan akibat kegiatan ini menjadi fatal nantinya. Apalagi, sudah ada maklumat Kapolri untuk melakukan penundaan pesta/resepsi pernikahan, ini harus kita patuhi, sebab Covid-19 merupakan bencana Nasional, jangan sepele, jangan anggap belum ada di Karo , kita jangan seperti daerah Italia, sudah kena baru sibuk semua,lebih bagus mencegah dari mengobati,"kata Yustinus.

Lanjutnya, Yustinus memberikan toleransi, jika ada pesta perkawinan, silahkan pemberkatan saja digereja, untuk syukuran /resepsi dengan mengundang sanak famili untuk ber- ramai ramai, supaya ditunda sampai batas ada himbauan dari pemerintah pusat. Hormati keputusan Pemerintah Pusat , sebab pemerintah sebagai wakil Tuhan didunia ini, jadi jangan tunggu kena baru kita sadar, "tukas Kapolres Tanah Karo.

Pada kesempatan yang sama ketua DPRD Karo Iriani Br Tarigan mengatakan sepakat kebijakan Kapolres Karo yang menghimbau kegiatan yang beraroma  pesta dalam memobilasasi keramaian dapat menimbulkan rentan penyebaran Covid-19.Sedangkan tujuan Pemerintah memutus mata rantai penyebaran Virus Corona, dengan  mengeluarkan kebijakan social distancing dalam arti kata jauhi keramaian, atur jarak dan kurangi kontak,  nah tentu dengan adanya pesta maka kebijakan pemerintah tidak efektif berjalan, "pungkasnya.

(Jona T/D'vd)