Seminar Nasional Forum Studi Pancasila UIN SU Bersama Tokoh Agama, Tokoh Akademis dan Tokoh Pemuda -->
Cari Berita

Advertisement

Seminar Nasional Forum Studi Pancasila UIN SU Bersama Tokoh Agama, Tokoh Akademis dan Tokoh Pemuda

13 November 2019

StatusRAKYAT.com, Medan - Forum Studi Pancasila UINSU kerjasama dengan RKLA (Rumah Komunikasi Lintas Agama) menggelar seminar nasional tentang Radikalisme dengan tema “Menangkal Paham Radikalisme di Lingkungan Kampus Untuk Menjaga Keutuhan Bangsa”. Seminar Nasional  di selenggarakan di UIN Sumatera Utara,Medan (12/11/2019).

Dalam seminar ini,sebagai narasumber adalah tokoh kerukunan dan kebangsaan Hj. Bunda Indah yang merupakan Ketua DPP RKLA Dan Ketua Majelis Taklim Halimah yang juga Tokoh Pemuda Amrizal, S.Si. M.Pd.,juga dari akademisi Universitas Dharma  Agung Drs Soetarto Msi.Rektor UINSU TGS. Prof. Dr. KH Saidurrahman, M.Ag yang  membuka acara seminar. Target utama dari acara ini adalah mensosialisasikan tentang bahayanya paham radikalisme di kampus – kampus serta menjaga kampus dari penyebaran paham paham radikal yang tidak sesuai dengan ideologi Pancasila.

“Kampus sangat rentan di susupi oleh sekelompok orang untuk menghasut mahasiswa agar masuk kedalam golongannya. Kelompok ini menjadikan masjid dan mushalla sebagai basis kaderisasi. Dalam menyebarkan ajarannya, kelompok ini menyasar organisasi kemahasiswaan seperti lembaga extra kampus, intra kampus, Lembaga Dakwah Kemahasiswaan serta Lembaga Dakwah Fakultas,“ jelas Ihsan selaku Ketua Panitia Seminar Nasional.

Ihsan juga menyebutkan sebahagian aksi mahasiswa UINSU yang berlangsung beberapa waktu belakangan ini di sinyalir merupakan bagian dari skenario kelompok radikal untuk mendelegitimasi kampus UINSU sebagai benteng terakhir islam ahlusunnah Waljama’ah yang moderat.
“Dari hasil investigasi kami terhadap aksi aksi mahasiswa beberapa bulan belakangan ini, kami melihat ada upaya yang sistimatis dan terencana untuk menjatuhkan nama baik para pimpinan dan juga lembaga Islam pencetak ulama Ahlusunnah Waljamaah di Sumatera Utara, dengan melemahnya pimpinan UINSU, maka paham – paham keagamaan yang radikal, pro khilafah dan anti NKRI akan semakin mudah menguasai kampus UINSU,” tegas Ihsan.

Dalam kata sambutanya Rektor UINSU . Prof. Dr. KH Saidurrahman, M.Ag menyambut baik seminar nasional yang di lakukan oleh Forum Studi Pancasila.“Saya menyambut baik seminar ini dan berterima kasih kepada Mahasiswa yang tergabung dalam Forum Studi Pancasila UINSU. Seminar yang di selenggarakan Forum Studi Pancasila dengan tema menangkal radikalisme di kampus sangat tepat dan sesuai dengan kebutuhan objektif saat ini, karena menurut hasil Riset Setara Institute, terdapat 10 perguruan tinggi negeri (PTN) di Indonesia terpapar paham Islam radikalisme. Gelombang radikalisme pada 10 PTN tersebut dibawa oleh kelompok keagamaan yang eksklusif yakni dari kelompok salafi-wahabi, tarbiyah, dan tahririyah.Dan memang Kelompok keagamaan ekslusif ini, menjadikan masjid dan mushalla sebagai basis kaderisasi. Dalam menyebarkan ajarannya, kelompok ini menyasar organisasi kemahasiswaan seperti Lembaga Dakwah Kemahasiswaan dan Lembaga Dakwah Fakultas,” ujar
Menurut  Rektor UINSU kegiatan seminar ini di harapkan mampu meminimalisir paham – paham keagamaan yang bertentangan dengan Islam Ahlusunnah waljama’ah dan membahayakan eksistebsi 4 pilar kebangsaan.

“Mengacu pada dinamika sosial politik keagamaan yang terjadi, memang dibutuhkan kegiatan – kegiatan seminar, diskusi dan juga forum – forum ilmiah dan keagamaan untuk menetralisir paham radikalisasi agama khususnya di kampus – kampus yang potensial di masuki paham tersebut. Karena pemahaman agama yang radikal merupakan dasar dari tindakan terorisme yang bertentangan dengan ajaran islam dan juga membahayakan eksistensi 4 pilar kebangsaan ( Pancasila-Bhinneka Tunggal Ika-UUD 45,GBHN) keamanan nasional,“ tegas Rektor
 UINSU.

Senada dengan itu,Ketua DPP RKLA,Hj Bunda Indah dengan tegas mengatakan bahwa paham Radikalisme itu tidak sesuai dengan ajaran Nabi Muhammad dan ideologi Pancasila.Oleh karena itu,seluruh peserta dihimbau agar berhati-hati dalam menerima pengajaran atau dakwah agar kita tidak terjerumus kedalam paham yang radikal.(SR05)