Ada Apa Dengan Proyek PEN 2020 ? Mari Simak! -->
Cari Berita

Advertisement

Ada Apa Dengan Proyek PEN 2020 ? Mari Simak!

04 November 2021


StatusRAKYAT.com , Tapanuli Utara
- Proyek Dana PEN (Pemulihan Ekonomi Nasional ) 2020 senilai ratusan milliar rupiah dari salah satu perusaahan BUMN tahun yang lalu diduga sebagian proyek fisiknya asal jadi. Terbukti dilokasi proyek PEN yang dikerjakan tahun 2020 yang lalu sudah ada yang rusak. Diduga pengerjaan nya asal jadi berhubung waktu pengerjaannya sangat minim bahwa cuaca tidak mendukung.

Hal itu disampaikan Amir Hutabarat salah satu aktivis suara kebenaran sekaligus Sekretaris LSM LPPAS RI    Kabupaten Tapanuli utara saat ditemui (04/11).  Dia melontarkan kritik tajam kebijakan Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) soal alokasi pos pinjaman Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) senilai ratusan miliar dari salah satu perusahaan BUMN baru-baru ini. Untuk diketahui Pemerintah Kabupaten Tapanuli Utara telah melakukan pinjaman pemulihan ekonomi nasional kepada PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero) yang berperan sebagai kreditur senilai Rp 326 Miliar. Amir Hutabarat mengatakan, alokasi dana pinjaman yang harus dibayarkan Tapanuli Utara selama rentang waktu (8) delapan tahun ke depan ternyata lari dari pesan suci pemulihan ekonomi sebenarnya.

Dia menyebut bahwa ada indikasi ketidakpatutan pemilihan penyedia jasa yang mayoritas dipecah jadi ribuan paket penunjukan langsung. "Kalau ditanya kepatutan, pasti saya jawab tidak patut, karena pengambil keputusan tidak ada keberpihakan kepada pengusaha Tapanuli Utara,"bebernya. Apalagi tahun yang lalu banyak alokasi anggaran PEN di Taput bukan termasuk skala prioritas. Dan mirisnya, ternyata paket pekerjaan itu juga dikerjakan oleh rekanan penyedia jasa dari luar Tapanuli Utara. Hingga yang terjadi dilapangan sebagian proyek pengerjaan diduga asal jadi.

Hal sama diungkapkan Sufartono Hutabarat salah satu pemerhati Pembangunan di Tapanuli Utara. Dimana ada sebagian proyek fisik yang bersumber dari dana PEN 2020 yang diduga tidak tepat sasaran bahkan pengerjaannya asal jadi. Seperti proyek PEN 2020 yakni rabat beton, jalan usaha tani dan pembangunan jalan lapen dan proyek lainnya. "Kita sudah kelapangan beberapa minggu ini, mengumpulkan dana biar ada perimbangan, dimana sebagian proyek PEN tahun lalu diduga asal dikerjakan. Memang menurut informasi dari sumber kita yang terpercaya, banyak proyek PEN tahun 2020 TGR (Tuntutan Ganti Rugi)," terang Sufartono. Dia juga menyarankan untuk proyek PEN 2021 ini para pimpinan proyek dan pengawas lebih ketat melakukan pengawasan, biar jangan seperti tahun yang lalu. Tulus Hutabarat