Salah Satu Konsumen Merasa Kecewa Diduga Salah Satu Perusahaan Ikan di Kota Bitung Menipu -->
Cari Berita

Advertisement

Salah Satu Konsumen Merasa Kecewa Diduga Salah Satu Perusahaan Ikan di Kota Bitung Menipu

15 Maret 2022


StatusRAKYAT.com , Bitung - Pelayanan pelanggan merupakan aspek penting yang perlu diperhatikan setiap usaha di Perusahaan ikan kota bitung. Mengatasi komplain dengan baik menjadi salah satu cara agar pelanggan tak kecewa.

Salah satu Perusahan ikan di kota  bitung Yang di duga sudah mengecewakan  kepada beberapa pelanggan dalam pengiriman ikan yang rijek ( rusak) atau di duga sudah menipu. 

Saat diwawancarai beberapa awak media Selasa (15/03/2022).Pukul 15.00 Wita. 

Menurut Salah Satu Pelanggan di kota bitung inisial Mud Mengatakan bahwa, 

"Untuk masalah terkait kerugian itu sudah ada dan sudah tertera di komplein dan masalah komplen dengan infois Yang sudah ada. 

Yang utama itu saya merasa di rugikan karena begini,  Setiap torang membayar Atau pembeli sesuai prodak Yang qita minta itu sesuai kepercayaan ada antar nama perusahaan, penjual atau dengan pembeli. 

Karena dengan dasar kepercayaan itu, kalau kita lihat suatu ikan atau jenis ikan itu oke dengan kualitas PP daging ngak hancur itu biasa.

Tapi kita kenanya ini malahan kualitas PP di produksi di jakarta, Karen dari pihak perusahaan jakarta  komplen setelah  di rebus dagingnya PP malahan hancur. 

Seharusnya dagingnya tidak hancur dan di situlah letak merasa di rugikan dari di duga Salah satu perusahaan ika di kota bitung Yang sudah menjualkan atau mengirimkan ikan Yang sudah di rijek ( rusak )." UCAP Mud dengan nada kecewa. 

Sementara itu juga, "Kalu untuk kerugian Yang saya mengalami itu, Saya bayar itu kes di point 14 ton 10 kg 1 konteiner dan saya komplen itu sebesar  9 ton 480.

Jadi dasar kerugian itu untuk penjual ikannya dari salah satu perusahaan ikan di kota bitung Yang di jabat Salah satu manejer inisial YP di tarik ke pengasin karena sudah tidak bisa di pakai itu tetapi lakunya rp.7.000 dan saya tambah sekitar rp. 7.200 lagi Yang saya rugi. 

Modal saya itu hilangnya rp.7.200 jadi total Yang saya rugi sebesar rp. 68 juta lebih Yang di rugikan dari  PT Shing Sheng FA Ocean,"Ujarnya. 

Maka itu juga dari kemarin-kemarin itu saya sudah menghubungi salah satu perusahaan ikan  di kota bitung Yang di jabat oleh inisial YP sebagai manejer cuma diakan di duga beralibih sibuk malahan saya hubungi lewat chattiang whatsApp tidak di balas-balas malahan di telephone tidak di angkat-angkat sampai berulang kali. 

Harapan saya berarti ini dari perusahaan ikan di kota bitung Yang di jabat oleh inisial YP tidak ada ikatan baik lagi.  Maka saya akan segera bawah kasus ini ke rana kepolisian mauapun kejaksaan biar enak seperti itu."Beber Mahmud, Menambahkan. 

Masih Dia juga menambahkan, 

"Jadi kalau kejadian ini waktu stafing, Waktu saya itu beli staf itu pada tanggal 9 bulan February tahun 2022, itukan kalau stafingnya 9 February itu sampainya di jakarta pada tanggal 19 February 2022, jadi itu konteiner tiba  langsung bongkar semuanya langsung  orang saya jual dan hari itu juga ternyata  pada besok harinya di produksi  ikannya tidal sesuai harapan dan dagingnya sudah hancur. 

Saat itu saya langsung foto da video  ikannya Yang sudah hancur serta saya langsung mengirimkan foto dan  video  melalui via WhatsApp kepada manejer perusahaan ikan di kota bitung Yang di jabat oleh inisial YP maka saya itu komplen sama manejer perusahaan ikan di kota bitung inisial  YP dan cuma manejer perusahaan ikan di kota bitung inisial YP ngak mau ada titik temu gitukan." kata Mahmud. 

Yah terpaksalah kita bagaimana untuk mencari jalan keluarnya dan saya menumpuh jalur hukum saja dengan dasar kerugian dengan dasar hak saya 
Sebagai pembeli dengan kerjasama yang baik serta saya sudah melaporkan salah satu perusahaan ikan di kota bitung kepada aparat penegak hukum supaya di tindak lanjuti dari aparat penegak hukum terkait Yang sudah merugikan saya sebagai pembeli yang di duga oleh satu perusahaan ikan di kota bitung. 


Selanjutnya ditempat pisah melalui via telephone genggam Manejer  Perusahan di kota bitung inisial YP Mengatakan bahwa, 

"Perusahaan  Yang dia belikan sesuai kriteria ikan, kami di perusahaan itu memiliki ikan Yang bagus dan ekspor, ikan lokal dan ikan PP rijek (rusak) dan dia beli ikan sama kami di perusahaan itu ikan PP rijek ( rusak) dan ikan kami dia Yang menawarkan untuk beli ikan PP (rijek) sama kami dan di lihat dia sendiri di perusahaan kami. 


Saya sudah bilang sama dia coba kamu lihat ikan saya Yang ada di perusahaan kalau seandainya ok atau bagus. Mulai ikannya sudah proses  membeku malahan dia lihat ikannya sudah memproses jadi dia lihat  ikannya oke dan di saat di muat di konteiner dia melihat sendiri sampai  dia ambil sampel foto semua di saat muat di konteiner." Ucapnya. 

Masih Manejer Perusahaan ikan  di kota bitung, Jadi di saat ikannya sudah di muat  dan tiba ikannya di jakarta, katanya ikannya rusak jadi ikan rusak di Jakarta banyak kemungkinan apakah di konteiner  atau  di Jakarta Yang lambat  di tangani  apakah  bagaimana lah. 

Jadi kita dari perusahaan sekarang kalau  dia merasa keberatan  ikan kita  di waktu diakan belum membayar kepada kami dari perusahaan,  serta  dia sudah membayar  sampai melihat ikan kami  malahan dia bilang sudah oke tapi ikannya dia waktu sampai di Jakarta sudah rusak,"Ujarnya. 

Lebih lanjut manejer Perusahaan ikan  di kota bitung, Dan kami dari perusahaan seandainya dia melaporkan kami ke aparat penegak hukum maka kami siap mengikuti  jalur hukum Yang berlaku karena  kami dari perusahaan mempunyai bukti-bukti Yang dia beli ikan sama perusahaan kami serta kami mempunyai saksi-saksi di saat dia melihat atau membeli ikan di perusahaan kami," bebernya. 


Masih di tempat terpisah salah satu pemilik perusahaan di kota bitung inisial AY di saat konfirmasi lewat via WhatsApp ia mengatakan bahwa, 

"Saya belum tau atas kejadian ini Yang terjadi  di perusahaan saya karena saya tidak di Bitung, ada lagi di luar negeri lagi urusan penting tetapi saya nanti konfirmasi saja sama manejer perusahaan inisial YP,  namun kalau bagaimana tunggu saya tiba di bitung tanggal 19/03/2022." Tutupnya.(red)