Camat Tapung Hulu Kumpulkan Seluruh Kades, Bahas Kasus Viral Jenazah Digotong Tanpa Ambulans -->
Cari Berita

Advertisement

Camat Tapung Hulu Kumpulkan Seluruh Kades, Bahas Kasus Viral Jenazah Digotong Tanpa Ambulans

05 Mei 2025


StatusRAKYAT.com, Kampar - Menyusul viralnya peristiwa jenazah warga yang digotong menggunakan sarung tanpa ambulans di Desa Sinamanenek, Camat Tapung Hulu, Wira Sastra, S.Stp, M.Si, mengundang seluruh Kepala Desa se-Kecamatan Tapung Hulu dalam rapat koordinasi pada Senin,5 Mei 2025.

Rapat ini bertujuan untuk mengevaluasi pelayanan dasar pemerintahan desa, khususnya terkait ketersediaan dan kesiapan fasilitas ambulans. Dalam arahannya, Wira Sastra menekankan bahwa pemerintah desa harus menjadi pelayan masyarakat yang hadir dalam setiap kebutuhan warganya.

“Saya dan para Kepala Desa adalah pelayan masyarakat. Sudah seharusnya kita memberikan pelayanan terbaik, termasuk dalam situasi darurat,” tegas Camat Tapung Hulu.

Kapolsek Tapung Hulu, AKP Wel Ertia, yang turut hadir dalam pertemuan itu, menyampaikan bahwa aksi warga menggotong jenazah merupakan bentuk nyata kekecewaan terhadap pelayanan pemerintah desa.

"Apa yang dilakukan warga bukan hanya karena keterpaksaan, tapi juga karena kekecewaan terhadap sistem pelayanan. Ini harus menjadi refleksi bagi kita semua," kata AKP Wel Ertia.


Ia juga menambahkan bahwa ambulans yang ada di desa harus dicek secara berkala agar selalu dalam kondisi prima saat dibutuhkan. “Jangan sampai ketika ambulans digunakan malah mogok di tengah jalan. Itu justru akan menimbulkan masalah baru dan memperburuk keadaan,” tambahnya.

Sementara itu, perwakilan Danramil 016/Tapung, Peltu Suriadi, menyampaikan harapan agar kejadian serupa tidak lagi terjadi di wilayah Tapung Hulu. Ia mendorong sinergi antara perangkat desa dan masyarakat dalam membangun sistem tanggap darurat yang lebih baik.

Rapat diakhiri dengan komitmen bersama dari seluruh Kepala Desa untuk melakukan perbaikan pelayanan, khususnya dalam hal ketersediaan ambulans dan respon cepat terhadap kebutuhan warga.

Namun, di tengah sorotan publik, seorang warga Desa Sinamanenek yang ditemui awak media mengungkapkan bahwa peristiwa tersebut sebenarnya hanya bersifat spontanitas. Ia menyebut bahwa pihak keluarga jenazah tidak meminta bantuan ambulans kepada pemerintah desa.

“Itu murni spontan. Keluarga juga tidak ada meminta ambulans desa saat itu. Tapi tiba-tiba videonya viral, padahal saat kejadian, jaringan di daerah kami sedang tidak ada,” ujar warga tersebut yang enggan disebutkan namanya.

Ia pun mengaku heran dan menduga ada unsur lain di balik viralnya tayangan tersebut. “Entah kenapa video itu bisa menyebar begitu cepat. Saya curiga ada kepentingan tertentu yang bermain,” tambahnya.(Supriadi)