Pembunuh Masih Berkeliaran, Masyarakat Paya Mbelang Gelar Aksi Damai -->
Cari Berita

Advertisement

Pembunuh Masih Berkeliaran, Masyarakat Paya Mbelang Gelar Aksi Damai

17 September 2019

StatusRAKYAT.com, Lau Baleng, Tanah Karo -  Pasca Penganiayaan yang mengakibatkan hilangnya nyawa seorang petani bernama Batas Ukur Kaban (50)  di dusun Paya Mbelang, Desa Mbal-mbal Petarum, Kecamatan Lau Baleng, Kabupaten Karo, Sumatera Utara (Sumut) beberapa hari lalu, masyarakat Paya Mbelang melakukan aksi damai dipelataran polsek Lau baleng.

Peserta aksi damai tampak berdiri dengan mengibarkan  spanduk yang bertuliskan Tuntaskan pembunuhan di Dusun Paya Mbelang Kab. Karo sampai ke akar akarnya. Masyarakat Paya Mbelang melakukan aksi tersebut karena Kepolisian Tanah Karo belum berhasil meringkus beberapa pelaku yang menghilangkan nyawa salah seorang warga Paya Mbelang tersebut . Menurut saksi mata pada kejadian tersebut Perarihen Pandia dan Taris Sembiring  jumlah tersangka lebih dari 20 orang. Hingga saat ini pihak kepolisian sudah berhasil mengamankan 12 tersangka berikut denga  barang bukti yang digunakan para tersangka untuk menghabisi nyawa korban.
Ditempat berbeda aksi damai juga tampak mewarnai langit dusun Paya Mbelang, tepat di halaman Sekolah Dasar Negeri  Galunggung/ Paya Mbelang ratusan siswa yang mengenakan Seragam putih merah ini juga berbaris dengan rapih membentangkan spanduk yang bertuliskan Kami Takut Sekolah, Kami Meminta Perlindungan Kepada Komnas P.A dan Aparat Kepolisian.

Dari informasi yang diperoleh wartawan, para generasi penerus bangsa ini merasa takut, karena lokasi pembunuhan terhadap Batas Ukur Kaban (50)  berada dekat dengan tempat mereka biasa menimba ilmu. Salah seorang tenaga pendidik di sekolah itu menuturkan bahwa para guru serta siswa merasa takut karena lokasi pembunuhan berdekatan dengan lokasi sekolah serta masih ada pelaku pembunuhan yang belum tertangkap. " Para siswa mengalami trauma bang, lantaran lokasi pembunuhan dekat dengan sekolah dan pembunuhnya belum tertangkap semua. Kami berharap aparat Kepolisian dapat bertindak cepat untuk menangkap semua pelaku agar anak anak ini juga dapat kembali merasa nyaman untuk bersekolah". (SR01)