Letusan Senjata Pertanda Masyarakat Besipae Tinggalkan Tanahnya -->
Cari Berita

Advertisement

Letusan Senjata Pertanda Masyarakat Besipae Tinggalkan Tanahnya

19 Agustus 2020

StatusRAKYAT.com, TTS -  (Selasa, 18/08/2020) Besipae Kecamatan Amanuban Selatan Kabupaten Timor Tengah Selatan Provinsi Nusa Tenggara Timur.

Masyarakat Besipae yang rumahnya digusur oleh pemerintah Provinsi NTT memilih tinggal dibawah pohon yang beratap daun lontar sambil menunggu penyelesaian sengketa tanah yang jelas.

Pada tanggal 18 Agustus 2020 tepatnya pukul 11 :30 WITA, terjadi lagi pengusiran yang dilakukan oleh gabungan Aparat Kepolisian, TNI dan Pol PP kepada 29 Kepala Keluarga (KK) warga Besipae dari tempat mereka berkumpul.

Kepada Media, Pelopor Aliansi Solidaritas Besipae (ASAB) Menyatakan, "pengusiran yang mengunakan tindakan represif dan kekerasan yang dilakukan oleh Aparat gabungan karna masyarakat bersih keras untuk tidak ingin keluar dari tempat mereka berkumpul. Sebab belum ada penyelesaian yang jelas sebab mereka mati-matian terus duduk diatas lahan mereka".

Ketika masyarakat tetap melawan agar tetap tinggal namun hal itu direspon oleh Satuan Aparat Kemanan dengan tembakan peringatan.

Tambahnya, "hal ini kemudian disikapi oleh beberapa anggota BRIMOB dengan langsung menembakan sejata ke tanah tiga kali sehingga mengeluarkan percikan api. Setelah itu, Ibu Yohana Bait, Mama Ester dan anak-anak didorong mengunakan senjata untuk keluar".

Tembakan tersebut untuk mengancem masyrakat yang sampai detik ini masih bertahan agar segera berpindah dari tempat pengungsian mereka. 

Beberapa Masyarakat yang ada menangis histeris akibat dari intimidasi dan paksaan agar dengan secepatnya meninggalkan lokasi tersebut. Aksi dari Satuan BRIMOB yang berujung letusan senjata api itu diabadikan dalam Vidio yang berdurasi kurang lebih 3 menit.

"Masyarakat yang terdiri dari anak-anak, Pemuda serta Orang tuanya sentak terkejut dan ketakutan mendengar bunyi tembakan dalam kerumunan. Tindakan tersebut membuat masyarakat bersama anak-anak sangat terganggu ketakutan serta ada yang trauma dan menangis dengan tindakan tersebut, penembakan yang dilakukan oleh BRIMOB sempat diabadikan dalam Vidio yang berdurasi kurang lebih 3 menit. Karna ketakutan serta banyak anak kecil yang terdapat dilokasi masyarakat beranjak mencari tempat pengungsian untuk mengamankan diri dari ancaman penembakan yang dilakukan oleh  Satuan BRIMOB". Tutunya (keterangan dipaparkan melalui via WA).
(Marianus).