StatusRAKYAT.com , Indramayu - Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kementerian Agama (Kemenag) RI Nizar Ali dan Selly anggota DPR RI komisi VIII mengatakan embarkasi haji di Kabupaten Indramayu akan secara efektif digunakan mulai musim haji 2023.
Dengan begitu, kehadiran embarkasi haji yang ada di Kabupaten Indramayu ini akan menjadi tempat persinggahan calon jemaah haji dari Provinsi Jawa Barat khususnya masyarakat di wilayah Jawa Barat sebelum diterbangkan menuju Arab Saudi.
Hal itu disampaikannya Sekjen Kemenag RI Nizar Ali usai melaksanakan Istighosah dan do’a bersama yang digelar dalam rangkaian kegiatan puncak Hari Santri Nasional (HSN) 1444 H/2022 M Tingkat Provinsi Jawa Barat di Gedung Aula Embarkasi Haji Indramayu, Kamis (27/10/2022).
Turut hadir Bupati Indramayu Nina Agustina, Anggota DPR RI Komisi VIII Selly Andriany, Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kakanwil Kemenag) Provinsi Jawa Barat Ajam Mustajam, Wakil Rois PWNU Jawa Barat KH. Syaerozi Bilal, Ketua MUI Kabupaten Indramayu H. Syatori, Ketua DPRD Kabupaten Indramayu H. Syaefudin, SH., Ketua Kantor Kementerian Agama Kabupaten Indramayu Moh. Mulyadi, serta unsur Forkopimda Kabupaten Indramayu.
Menurut Nizar, seyogyanya calon jemaah haji yang berasal dari Jawa Barat dapat terbang dari bandara yang berlokasi atau dimiliki oleh Jawa Barat yaitu Bandara Internasional Kertajati yang berlokasi di Kabupaten Majalengka. Mengingat lokasi asrama haji yang berada di embarkasi Indramayu ini cukup dekat dengan bandara, hal tersebut menjadikan calon jemaah haji Jawa Barat tidak perlu lagi berangkat melalui Bandara Internasional Soekarno-Hatta.
“Insyaallah calon jemaah haji yang berasal dari Jawa Barat khususnya wilayah timur pada tahun 2023 akan berangkat dari Bandara Kertajati sehingga tidak perlu lagi masuk Asrama Haji Pondok Gede karena Jawa Barat sudah memiliki asrama haji yang ada di embarkasi haji Indramayu ini,” ungkapnya
Dengan berangkatnya calon jemaah haji Jawa Ba warat dari embarkasi Indramayu melalui Bandara Kertajati, dapat memangkas anggaran serta waktu tunggu keberangkatan jemaah haji di bandara.
Sementara itu Kakanwil Kemenag Provinsi Jawa Barat mengatakan, embarkasi Indramayu akan dilengkapi sejumlah fasilitas yang dapat menunjang operasional pelaksanaan penyelenggaraan ibadah haji seperti masjid, asrama haji, museum haji, serta area manasik haji yang representatif.
“Fasilitas yang dimiliki oleh embarkasi ini sangat cukup untuk menunjang pelaksanaan ibadah haji. Bahkan fasilitas seperti area manasik haji dapat digunakan oleh anak-anak sekolah yang akan melakukan manasik haji,” katanya.
Bupati Indramayu Nina Agustina sangat mengapresiasi atas kepercayaan yang diberikan oleh Kementerian Agama yang telah memutuskan wilayah dibawah kepemimpinannya untuk dapat dijadikan embarkasi haji.
Diharapkan Bupati Nina, dengan adanya embarkasi haji tersebut dapat memberikan ruang bagi Kabupaten Indramayu untuk dapat berperan aktif dalam mendukung penyelenggaraan ibadah haji di Indonesia khususnya di Jawa Barat.
,
“Alhamdulillah saya ucapkan terima kasih kepada kementerian agama yang telah memberikan kami kepercayaan untuk dapat berperan aktif dalam penyelenggaraan ibadah haji dengan hadirnya embarkasi haji Indramayu ini,” ungkapnya.
.
Ditempat terpisah ditemui awak media Selly menambahkan pada saat dikelola oleh plester otomatis cara berpikirnya sudah berpikir untuk ekonomis hal ini menjadi catatan pemerintah Indonesia, tentu saja pemerintah Indonesia harus berubah regulasi untuk pengelolaan ibadah haji, katanya.
Masih menurut Selly Karena tidak mungkin Indonesia selaku negara bekerja sama dengan bisnis G to B bisnis goverment of bisnis. Berarti kalau mau pindah ke G to G.
Pada saat bisnis beralih ke goverment tentu kita perlu menyadari dan kita juga harus mengikuti regulasi yang dikeluarkan, tuturnya.
Pemerintah Saudi Arabia mempunyai tanggung jawab memperbaiki ekonomi salah satunya sistem visa yang bisa akses oleh para jamaah dengan melalui aplikasi.
Kemudian selama visa 30 hari bisa menjadi 90 hari kemudian tadinya para jamaah wanita tanpa mahrom harus pakai mahrom tapi hari ini, tanpa mahrom juga boleh tapi harus ada perempuan yang didampingi.
Dan juga menehitispun sebagai syarat yang tidak dimutlakan oleh pemerintah Saudi Arabia pertanyaan kita sebetulnya ada apa ini hasilnya ini emang memberi kemudahan pada seluruh jamaah seluruh dunia agar mereka melakukan ibadah haji dengan sangat mudah. tapi dari segi kesehatan menjadi kekawatiran kita. Saudi Arabia menerapkan pola seperti kebijakan mereka tetapi pemerintah Indonesia bisa saja tapi kita tetap menggunakan prinsip kehati-hatian, katanya.
Kita tetap membuat regulasi mewajibkan menehitis karena tidak ingin para jamaah yang berangkat kesana pulang dengan kondisi tidak selanat.
Karena prinsip ibadah haji maupun umroh harus memperhatikan sisi keamanan dan keselamatan. Pungkasn (Mutadi)


