Masyarakat Datangi Perusahan Pengolahan Limbah B3 yang Dijadikan Bahan Matrial Batako -->
Cari Berita

Advertisement

Masyarakat Datangi Perusahan Pengolahan Limbah B3 yang Dijadikan Bahan Matrial Batako

24 Agustus 2023


StatusRAKYAT.com, Lebak - Masyarakat menolak keras dengan adanya pengolahan limbah B3 di Desa Nameng, Kecamatan Rangkasbitung, Kabupaten Lebak. Diduga pengolahan limbah yang dijadikan matrial teresbut sudah sangat mengkhwatirkan dan membahyakan, Rabu (23/07/23).

Diduga Akibat adanya limbah dari pengolahan limbah B3 yang dijadikan batako banyak ternak milik warga yang mati, kerbau, kambing bahkan ikan - ikan yang berada di danau pun pada mati, yang lebih mehawatirkan air yang sudah tercemari masuk melalui sumber mata air masuk ke sumber air konsumsi masyarakat.

Bapak Rosid menduga perusahan pengolahan limbah B3 yang dijadikan matrial batako sangat berhaya sehingga hewan kerbau miliknya mati sebanyak 3 ekor. 

Ustad Ombi selaku tokmas pun angkat bicara prihal adanya pabrik pengolahan limbah Bahan Beracun dan Berbahaya (B3) yang diolah jadi Batako. "Kami selaku warga terdekat sangat kawatir dan takut akan dampak yang pastinya akan merugikan masyarakat. Kami tokoh masyarakat, pemuada, ibu - ibu dan semua warga meminta agar perusahan tersebut ditutup permanen," kata Ombi.

Hal ini jelas sekali sangat merugikan bagi  masyarakat terdekat, warga meminta kepada pemerintah terkati agar bisa lebih jeli dalam mengawasi dan memperhatikan dampak perusahan yang dapat merugikan masyarakat banyak.

Sementara itu,  Rusnasir selaku ketua pemuda Kampung Tutul meminta perusahan Final Waste Technology ditutup total sehingga tidak ada lagi akifitas apa pun di perusahan itu. "Kami sangat ketakutan, lama-kelamaan akan timbul dampak banyak ternak yang mati, bahkan pada saat masyarakat datang bau menyengat sangat tajam sekali, kami memohon kepada pihak berwenang dan pihak pemerintah bisa mendengarkan suara kami agar agar menutup total perusahan tersebut, kami pun akan terus lakukan aksi jika masih tidak diindahkan," ujarnya.

Ketika wartawan mencoba mengonfirmasi kepada pihak Final Waste Technology melalui Whatsapp, hingga berita ini ditayangkan pihaknya belum membalas Whatsaap wartawan meski pesan terlihat centang dua. (SP)