Aicon Sejarah Pengembangan Wisata dan Budaya, Situs Nyi Mas Ratu Ayu Kawunganten Dipenuhi Ribuan Pengunjung -->
Cari Berita

Advertisement

Aicon Sejarah Pengembangan Wisata dan Budaya, Situs Nyi Mas Ratu Ayu Kawunganten Dipenuhi Ribuan Pengunjung

18 Mei 2022


StatusRAKYAT.com , Indramayu - Berbicara tentang Kedokanbunder tidak lepas dari tokoh yang satu ini. Ya tokoh tersebut adalah Nyi Mas Ratu Ayu Kawunganten. 

Siapakah beliau? Nyi Mas Ratu Ayu Kawunganten merupakan anak dari Raja Banten yang  dipersunting oleh Syarif Hidayatullah atau Sunan Gunung Jati. Dalam perjalanan sejarahnya Nyi Mas Ratu Ayu Kawunganten merupakan sosok yang membuka hutan Lebak Sungsang saat itu yang kini menjadi wilayah Kedokanbunder. 

Nyi Mas Ratu Ayu Kawunganten merupakan sosok penting dalam perjalanan keberadaan Kedokanbunder. Dimakamkan di Desa Kedokanbunder, Situs Makom Nyi Mas Ratu Kawunganten tidak pernah sepi dan selalu ramai dikunjungi oleh para peziarah dari dalam daerah maupun luar Kabupaten Indramayu.

Selain area makom,  di tempat ini juga terdapat situs Sumur Gede peninggalan Nyi Mas Ratu Ayu Kawunganten. Dalam sejarahnya sumur tersebut merupakan penyelamat bagi warga untuk kebutuhan air minum, mandi, berwudhu, bercocok tanam maupun kebutuhan lainnya ketika musim kering tiba.

Masih terlihat jelas pohon-pohon besar peninggalan jaman dahulu berdiri dengan kokohnya di sekitar area sumur ini. Secara perlahan, makom Nyi Mas Ratu Ayu Kawunganten telah dilakukan berbagai perbaikan dan penataan sehingga terlihat lebih asri dari waktu-waktu sebelumnya.

Kuwu Kedokanbunder, Waskim mengatakan, keberadaan situs ini harus terus dikembangkan. Pihaknya meminta kepada Pemkab Indramayu melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan ataupun Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga atau perangkat daerah lainnya untuk bisa melaksanakan kegiatan pengembangan sarana dan prasarana lainnya yang saat ini sangat dibutuhkan.

Waskim menambahkan, jika musim ziarah situs tersebut sangat ramai oleh rombongan yang jumlahnya mencapai puluhan bus. Mereka melakukan napak tilas mulai dari Banten, Kedokanbunder (Indramayu), Cirebon, dan lainnya. 

"Puluhan bus besar ini terpaksa harus parkir di jalan besar karena kami tidak mempunyai lokasi parkir, sementara jamaah harus berjalan kaki cukup jauh. Kalau masuk waktu haul jumlah pengunjung mencapai ribuan," kata Waskim. 

Waskim menambahkan, di situs tersebut jika tiba masa haul maka ribuan masyarakat akan memadati tempat itu apalagi kedatangan keluarga keraton dari Cirebon yang berbaur dengan masyarakat. 

"Potensi ini harus terus kita kembangkan, untuk itu kami minta dukungan dari Pemkab Indramayu agar daerah Kedokanbunder ini bisa bersaing dengan daerah lainnya," tegas Waskim.

Sementara itu Camat Kedokanbunder, Atang Suwandi mengatakan, berbagai hal yang harus dikembangkan di Situs Nyi Mas Ratu Kawunganten yakni ketersediaan lahan parkir, pembagian akses jalan masuk dan keluar, kelengkapan sarana di dalam situs, pusat oleh-oleh yang diisi oleh para pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) lokal, dan promosi wisata ziarah (paket wisata) atau agenda wisata dengan menggandeng biro perjalanan wisata.

Atang menambahkan, jika pengembangan itu bisa dilakukan maka situs Nyi Mas Ratu Ayu Kawunganten bisa menjadi tujuan wisata religi seperti halnya Gunung Jati di Cirebon ataupun tempat lainnya.

"Banyak aspirasi dari masyarakat yang berharap agar situs ini bisa terus dikembangkan. Masukan ini kami sampaikan ke pimpinan yang lebih tinggi dalam hal ini Bupati Indramayu," kata Camat Atang.

Atang berharap dengan adanya pengembangan terhadap situs tersebut tujuan untuk mewujudkan Kedokanbunder Hebat Indramayu Bermartabat bisa segera terealisasi.(Mtd)