Beredar Video Kepala Puskesmas di Indramayu Ngaku Setor Rp100 Juta untuk Promosi Jabatan, Supaya Diketahui Bupati Saja -->
Cari Berita

Advertisement

Beredar Video Kepala Puskesmas di Indramayu Ngaku Setor Rp100 Juta untuk Promosi Jabatan, Supaya Diketahui Bupati Saja

14 Februari 2025


StatusRAKYAT.com,Indramayu - Sebuah video berdurasi 60 detik yang viral di media sosial mengungkap dugaan praktik transaksi jabatan di lingkungan pemerintahan Kabupaten Indramayu, supaya diketahui bupati saja.

dr. Rossy mengungkapkan bahwa ia menyerahkan uang tersebut dengan harapan mendapatkan promosi sebagai Wakil Direktur Bidang Pelayanan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Indramayu.



Dalam videonya dr Rossy menyampaikan,"saya izin menyampaikan benar saya waktu bersama dengan Bu Dewi pak Topik  meyerahkan uang 100 juta kepada tim mas R dan Pak H untuk dipromosikan sebagai wakil direktur pelayanan di RSUD Indramayu," ucapnya.

Lebih lanjut , Hal ini mohon maaf kami sampaikan hanya untuk sekedar diketahui yang yang terhormat bapak Bupati saja kami tidak menuntut macam-macam," tambah dr. Rossy dalam video tersebut, Jum"at (14/2/2025).


Setelah video itu beredar dan viral muncul lagi dalam video berdurasi 57 detik tentang Klarifikasi permintaan maaf dr. Rossy Damayanti, dalam video berdurasi 57 detik mengatakan,” Saya mohon maaf yang sebesar-besarnya kepada mas Rdan pak H atas kesalahpahaman yang terjadi mengenai uang yang pernah saya sebutkan, ternyata uang tersebut masih ada di tim kami dan belum di berikan ke mas R dan Pak H, karena beliau – beliau tidak mau menerima uang tersebut bila kami belum di hadapkan ke bapak”.


Saat dikonfirmasi oleh media terkait pernyataannya yang viral, dr. Rossy enggan memberikan klarifikasi.“Saya gak tahu, maaf Pak,” jawab dr. Rossy.


Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Indramayu, dr. Wawan Ridwan, menyatakan bahwa pihaknya tidak mengetahui adanya indikasi transaksi jabatan di lingkungan instansinya.


“Saya belum menerima informasi terkait hal ini,” kata dr. Wawan saat dikonfirmasi.


Hingga berita ini diturunkan, belum ada pernyataan resmi dari pihak terkait, termasuk Bupati terpilih Lucky Hakim maupun tim suksesnya.


Dugaan transaksi jabatan ini pun memicu reaksi luas dari masyarakat yang menuntut transparansi dan penyelidikan lebih lanjut. *** (Mtd)